Kiat memulai usaha agribisnis

Sebelum memulai kegiatan agribisnis, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa saja yang kita miliki. Lahan, modal, keterampilan, dan pasar harus tersedia untuk menjalankan kegiatan agribisnis. Jika yang dimiliki hanya lahan maka harus diupayakan survei pasar, pemilik keahlian, dan alternatif modal. Jika yang dimiliki modal, harus dicari informasi pasar, lahan, dan pemiliki keahlian. Namun, jika hanya memiliki keterampilan maka harus dilakukan survei pasar, pencarian modal, dan alternatif lahan.

Agar kegiatan agribisnis dapat berjalan lancar, minimal kita harus memiliki modal dan data pasar. Dua hal ini paling menentukan kegiatan agribisnis. Adapun lahan dan keterampila (skill) bisa dibeli atau disewa. Data pasar adalah informasi menyangkut potensi pasar, meliputi volume permintaan, jenis komoditas, kualitas, frekuensi, cara pengiriman, cara pembayaran, serata penerima dan pemasok produk. Setelah memiliki data pasar, kegiatan selanjutnya adalah melakukan survei komoditas. Survei komoditas meliputi informasi cara budi daya, benith atau bibit, pupuk, pestisida, pakan atau obat – obatan pada ternak atau kikan, cara panen, pasca panen, kebutuhan lahan dan lokasinya, serta ketersediaan tenaga kerja berikut kualitas dan upahnya. Semua itu dapat memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha agribisnis.

Kelayakan usaha agribisnis didasarkan pada prospek suatu komoditas, permintaan pasar, peluang budi daya dalam satuan volume tertentu, modal, lahan, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan, dan analisis keuangan. Analisis keuangan merupakan gambaran umum dari seluruh modal yang diperlukan, perputaran modal tersebut, pendapatan, hingga prospek laba yang diharapkan.

Analisis keuangan dirinci menjadi rencana aliran kas dan dilengkapi rencana laba rugi untuk jangka waktu yang sama dengan jangka aliran kas. Aliran kas juga perlu dilengkapi dengan analisis Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) dan rencana neraca pada akhir proyek. Analisis keuangan berguna juga untuk mengetahui bahwa usaha yang akan dijalankan, dengan catatan bahwa seluruh dasar perhitungan menggunakan data riil dari lapangan.

kopi

Berbagai macam komoditas agribisnis

Komoditas agribisnis ada bermacam – macam. Agar memudahkan dalam memilih komoditas agribisnis maka dilakukan pengelompokan. Berikut ini adalah pengelompokan berbagai macam komoditas agribisnis

Pengelompokan komoditas menurut departemen pertanian

Pengelompokan didasarkan pada kegiatan di beberapa subsektor berikut ini.

  • Subsektor tanaman pangan, antara lain padi, jagung, umbi, dan kacang – kacangan.
  • Subsektor hortikultura, antara lain buah, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat.
  • Subsektor perkebunan, antara lain kopi, teh , kakao, karet, kelapa sawit, tebu, tembakau, dan cengkeh.
  • Subsektor peternakan, antara lain sapi perah, sapi potong, kambing, domba, ayam, dan itik.
  • Subsektor perikanan, antara lain lele, ikan mas, gurami, dan bandeng.
  • Subsektor agroforesty, antara lain jati, pinus, dan albasia.

Pengelompokan komoditas menurut produk yang dihasilkan

Dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Produk yang dihasilkan Contoh komoditas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tepung atau karbohidrat
Lemak nabati
Minyak atsiri
Getah atau resin
Rempah dan obat
Bahan Penyedap
Bahan pemanis
Serat nabati
Daging
Susu dan telur
Serat hewani
Kayu
Biji – bijian, umbi dan buah
Kelapa sawit
Nilam
Karet, pinus, dan damar
Pala, lada, dan jahe
Teh , kopi, dan kakao
Tebu, bit, dan aren
Kapas, rami, dan agave
Sapi potong, dan ayam potong
Sapi perah, ayam petelur, puyuh
Ulat sutera, domba
Jati, pinus, dan mahoni

Pengelompokan komoditas menurut agroklimat

Berdasarkan keadaan agroklimatnya, komoditas agribisnis dikelompokkan sebagai berikut :

  • Komoditas daerah tropis, misalnya kelapa, karet, dan padi
  • Komoditas daerah subtropis, misalnya gandum, bit, dan ceri
  • Komoditas daerah gurun, misalnya kurma dan zaitun

Pimilihan komoditas turut menentukan keberhasilan usaha agribisnis. Tidak ada komoditas yang paling menguntungkan karena tinggi – rendahnya tingkat keuntungan atau kerugian tidak ditentukan oleh komoditasnya, tetapi oleh faktor efisiensi, efektivitas, dan skala usaha komoditas tersebut. Tanaman semusim dilihat dari tingkat keuntungan lebih menguntungkan karena marjin keuntungannya lebih tinggi dan tingkat perputaran modalnya juga lebih cepat. Dalam setahun tanaman semusim bisa panen 3 – 4 kali. Namun dari segi keamanan (oleh hama, penyakit, dan kerusakan/musnah) tanaman tahunan lebih menguntungkan karena risiko kegagalannya relatif kecil. Tanaman tahunan seandainya gagal panen pun, investasi dan modal kerja tidak akan hilang, kecuali seluruh pohon musnah karena terserang hama atau penyakit. Komoditas agribisnis yang memiliki nilai ekonomis, politis, strategis, dan prestis dibandingkan dengan komoditas unggulan. Misalnya salak pondoh adalah komoditas unggulan kabupaten slamen, kelapa sawit adalah komoditas unggulan negara Indonesia, dan lain sebagainya.

0 Komentar untuk "Kiat memulai usaha agribisnis"

Back To Top