Faktor tenaga kerja dalam agribisnis

Dalam usaha tani, tenaga kerja merupakan salah satu unsur penentu. Tenaga kerja usaha tani keluarga baisanya terdiri atas petani beserta keluarga dan tenaga kerja luar yang kesemuanya berperan dalam usaha tani. Peranan anggota keluarga yang lain adalah sebagai tenaga kerja di samping juga tenaga kerja luar yang diupah. Banyak sedikitnya tenaga luar yang diperlukan dalam usaha tani tergantung jenis komoditas yang diusahakan.

menanam padi

Kebutuhan akan tenaga kerja dalam usaha tani bersifat tidak kontinu dan tida merata. Selain itu, penyerapan tenaga kerja dalam usaha tani juga sangat terbatas. Banyak sedikitnya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha tani berbeda – beda, Tergantung jenis komoditas tanaman atau ternak yang diusahakan. Hal ini tentu terkait dengan skala usaha dan kemampuan permodalan.

Karakteristik tenaga kerja dalam usaha tani antara lain sebagai berikut :

  • Kebutuhan terhadap tenaga kerja tidak kontinu dan tidak merata.
  • Penyerapan tenaga kerja sangat terbatas.
  • Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan, dan sispesialisasikan.
  • Memiliki corak beraneka ragam dan kadang kala tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Tenaga kerja dalam usaha tani memiliki karakteristik khusus, sehingga memperlukan sistem pengelolaan tertentu yang harus dipahami sebagai usaha peningkatan usaha tani itu sendiri. Pelaku usaha tani (petani) harus dapat mengatur, melaksanakan, dan mengawasi usaha taninya baik secara teknis maupun ekonomis. Adapun tenaga kerja yang digunakan dapat berasal dari keluarga dan luar keluarga.

Selain faktor tenaga kerja, dalam usaha agribisnis faktor tanah juga menentukan, baca juga : Faktor tanah sangat menentukan usaha Agribisnis

Beberapa hal yang membedakan tenaga kerja keluarga dan luar keluarga antara lain adalah komposis munurt umur, jenis kelamin, kualitas, dan prestasi kerja. Prestasi kerja tenaga luar keluarga sangat dipengaruhi sistem upah, lamanya waktu kerja, kehidupan sehari – hari, kecapakan, dan umur tenaga kera. Sementara prestasi kerja tenaga keluarga dipengaruhi oleh besarnya kebutuhan keluarga di samping kebutuhan – kebutuhan yang lain.

Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengusahakan satu jenis komoditas per satuan luas dinamakan intensitas tenaga kerja. Intensitas tenaga kerja tergantung pada tingkat teknologi yang digunakan, tujuan dan sifat usaha taninya, topografi dan tanah, serta jenis komoditas yang diusahakan. Adapun kebutuhan tenaga kerja dapat diketahui dengan cara menghitung setiap kegiatan masing – masing komoditas yang diusahakan. Tingkat teknologi yang digunakan turut memengaruhi kebutuhan akan tenaga kerja. Penerapan teknologi biologis dan kimiawi lebih banyak membutuhkan tenaga kerja untuk pemakaian bibit unggul disertai dengan pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Lain halnya dengan penerapan teknologi mekanis, misalnya mesin – mesin dan traktor. Penerapan teknologi mekanis justru mengurangi kebutuhan jumlah tenaga kerja yang tergantikan oleh tenaga mesin.

0 Komentar untuk "Faktor tenaga kerja dalam agribisnis"

Back To Top