Tanah perlu dianalisis sebelum digunakan untuk budi daya tanaman. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara, kandungan logam berat atau zat beracun lainnya, dan tingkat keasaman (pH). Meskipun tanah sudah ditamani tetap perlu untuk dilakukan analisis tanah dan analisis daun. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah unsur hara yang tersedia di dalam tanah, terutama unsur hara mikro bisa terserap secara optimal oleh tanaman hingga ke daun.
Unsur hara adalah zat makanan atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara bersama denga air diserap oleh akar tanaman kemudian dibawa ke daun. Oleh tanaman, unsur hara ini akan diolah menjadi zat makanan bagi tanaman. Pengolahan unsur hara terjadi di dau dengan bantuan sinar matahari dan didukung oleh ketersediaan zat lain dan karbon dioksida.
Unsur hara terdiri atas dua macam, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanamana dalam jumlah banyak, sedangkan unsur hara mikro diperlukan dalam jumlah sedikit. Nitrogen ( N ), Fosfor ( P ), dan Kalium ( K ) merupakan unsur hara makro. Adapun unsur hara mikro Mg, Ca, Cu, Fe, dan Zn.
Pemupukan bertujuan untuk menambahkan unsur hara yang diperlukan tanaman ke tanah. Hal ini karena unsur hara selalu diambil oleh tanaman setiap hari. Jika unsur hara tidak ditambahkan ke dalam tanah, lama – kelamaan cadangan unsur hara makro (NPK) dan unsur hara mikro akan berkurang. Apabila tanaman kekurangan unsur hara maka produksinya akan menurun.
Selain pupuk baik alami maupun sintetis, tanah juga memerlukan bahan organik. Bahan organik itu dapat berupa kompos, pupuk kandang ataupun kotoran ternak, dan humus. Pemberian bahan organik sangat diperlukan untuk membuat struktur tanah lebih remah sehingga ada udara dan jasad renik yang bisa hidup. Jika tanah kekurangan bahan organik maka tanah akan menjadi liat atau lengket. Keadaan demikian akan menjadikan unsur hara sulit diserap oleh akar tanaman. Lapisan tanah yang kaya akan bahan organik adalah lapisan tanah paling atas. Lapisan ini disebut sebagai top soil dan merupakan lapisan yang sangat subur.
Lahan yang cocok untuk kegiatan agribisnis adalah lahan yang datar, bergelombang, atau yang memiliki kemiringan kurang dari 40 derajat. Lahan tersebut harus memiliki agroklimat yang cocok dengan komoditas yang diusahakan. Selain itu, lahan harus memiliki sumber air, baik berupa air tanah, air sungai, danau, maupun air hujan yang memadai. Kedekatan lahan dengan jalan raya juga menguntungkan dari segi kemudahan pengangkutan hasil nantinya.
Selain itu kemajuan teknologi dapat membantu mengatasi faktor alam. Kemajuan teknologi memungkinkan beberapa jenis tanaman dapat ditanam dengan baik dimanapun tanpa terpengaruh keadaan iklim. Bahkan keadaan tanah yang ekstrim dapat digunakan untuk usaha tani dengan penerapan teknologi tertentu.
0 Komentar untuk "Faktor tanah sangat menentukan usaha Agribisnis"