Pasar sangat penting dalam agribisnis. Pasar harus mendapat prioritas karena produksi komoditas agribisnis bukan untuk digunakan sendiri, seperti yang terjadi pada masyarakat tradisional. Dalam agribisnis, hasil produksi selalu dijual. Oleh karena itu, produksi harus selalu disesuaikan dengan permintaan pasar, baik jenis, kualitas, maupun kuantitasnya. Pasar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pasar umum dan pasar khusus. Pasar umum atau pasar terbuka adalah pasar yang semua transaksinya dilakukan secara terbuka dan berlaku untuk umum. Pasar umum meliputi pasar kaki lima, pasar tradisional, toko dan kios, pasar swalayan, pasar induk, dan pasar ekspor. Sementara pasar khusus atau pasar tertutup hanya terbuka untuk pemasok khusus yang melakukan transaksi barang – barang tertentu dengan cara yang khusus pula. Pedagang dan pembeli umum tidak dapat masuk ke pasar ini. Pasar khusus meliputi paberik, hotel, restoran, rumah sakit, toko khusus, dan perorangan.
Survei pasar sangat penting dilakukan untuk menentukan potensi pasar. Survei pasar dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencatat jenis barang yang diperlukan, banyaknya kebutuhan akan barang itu, kualitas barang, fluktuasi harga, kecukupan pasokan, dan sebagainya. Data hasil survei pasar tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi produksi dan pemasaran.
hasil yang melimpah berpotensi menyebabkan harga turun
Pasar memiliki daya serap yang terbatas terhadap produk pertanian. Oleh karena itu, banyaknya produksi harus sesuai dengan permintaan pasar. Jika banyaknya produksi lebih besar dari pada permintaan pasar maka harga akan jatuh atau banyak produk yang tidak terbeli dan akhirya rusak. Namun demikian, komoditas agribisnis harus diproduksi secara kontinu karena konsumen selalu memerlukan produk secara terus – menerus. Hal yang tidak kalah penting untuk mendapat perhatian adalah standar mutu produk, yaitu persyaratan teknis komoditas yang memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Setelah mengetahui potensi pasar, langkah selanjutnya adalah merebut potensi pasar tersebut. Upaya merebut dan menguasai potensi pasar dapat dilakukan antara lain melalui promosi, baik melalui iklan, pameran, publikasi di media massa, penjualan langsung, penawaran melalui surat, dan sebagainya. Promosi terdiri atas kegiatan memperkenalkan suatu komoditas, dan membuat orang tertarik ingin memberil komoditas yang ditawarkan. Promosi juga mengingatkan keberadaan produk yang ditawarkan dan menjadikan orang yang telah membeli suatu produk menjadi fanatik terhadap produk tersebut. Promosi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk baru dapat menelan anggaran hingga 100 % dari biaya produksi. Misalnya untuk memperkenalkan hasil komoditas tertentu, seluruh hasil panen dibagikan secara gratis kepada konsumen.
Faktor penting berikutnya adalah distribusi. Distribusi adalah upaya menyalurkan barang yang telah diproduksi agar sampai ke tangan konsumen. Distribusi meliputi distribusi tuggal dan distribusi berjenjang. Pada distribusi tunggal, produsen langsung berhubungan dengan konsumen, sedangkan pada distribusi berjenjang, produsen harus melalui pedangan perantara, distributor, agen, dan pengecer.
Kegiatan distribusi juga membutuhkan biaya, antara lain biaya pengemasan, abiaya transpor atau pengiriman, dan biaya penyimpanan. Sukses atau tidaknya pemasaran agribisnis juga ditentukan oleh harga yang wajar. Harga yang wajar adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk dan daya beli konsumen serta sistem pembayaran. Adapun harga terdiri atas tiga macam, yaitu harga pokok, harga jual, dan harga neto. Harga pokok adalah seluruh biaya yang digunakan untuk memproduksi komoditas agribisnis. Harga jual adalah harga bruto yang harus dibayarkan pada konsumen. Harga jual terdiri atas harga pokok ditambah dengan biaya pemasaran, biaya umum, dan diskon. Harga neto adalah harga jual dikurangi dengan diskon. Biasanya harga neto diberikan dalam rangka promosi.
Peranan lembaga pemasaran menjadi sangat penting karena produk pertanian memiliki sifat – sifat yang khas, antara lain sebagai berikut :
- Produk pertanian musiman. Produksi komoditas pertanian sangat tergantung musim sehingga pada suatu ketika komoditas yang dihasilkan melimpah, pada saat yang lain langka.
- Produk dibutuhkan dalam keadaan segar.
- Mudah rusak.
- Bersifat rua, yaitu jumlahnya banyak namun nilainya relatif sedikit.
- Lokal dan spesifik, artinya produk pertanian tidak dapat diproduksi di setiap tempat.
Sifat – sifat khas produk pertanian di atas akan mempengaruhi mekanisme pemasaran. Terjadinya fluktuasi harga produk pertanian juga dipengaruhi oleh sifat – sifat produk tersebut. Misalnya ketika sedang musimnya, suatu produk pertanian tersedia melimpah di pasaran. Keadaan ini menyebakan harga turun karena permintaan terhadap produk tersebut relatif tidak beruba. Melimpahnya jumlah produksi juga berdampak pada masalah penyimpanan, mengingat produk pertanian umumnya memakan tempat dan mudah rusak. Jika harga produk pertanian berfluktuasi, yang sering dirugikan adalah pihak produsen atau petani.
Dalam pemasaran komoditas pertanian, seringkali dijumpai adanya rantai pemasaran yang panjang. Banyak pelaku lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai pemasaran tersebut. Keadaan demikian mengakibatkan terlalu besarnya keuntungan pemasaran yang diambil oleh para pelaku pemasaran tersebut. Sebab – sebab panjangnya rantai pemasaran produk pertanian adalah sebagai berikut :
- Pasar tidak berkerja secara sempurna. Keadaan pasar persaingan sempurna yang bekerja tidak semestinya mengakibatkan posisi petani sering dirugikan.
- Lemahnya informasi pasar.
- Lemahnya produsen memanfaatkan peluang pasar.
- Produsen memiliki posisi yang lemah dalam posisi tawar – menawar untuk mendapatkan harga terbaik.
- Usaha tani dilakukan tidak berdasarkan permintaan pasar.
0 Komentar untuk "Berpikir dari pasar"